GBI SEI WAMPU
 
  HOME
  Contact form
  Guestbook
  Forum
  Seputar Youth
  Cerita Bermakna
  Lagu
  BAHANA Magazine
  HUMOR
  Alkitab Buat Anak
  Video Akhir Zaman
  Audio Bible
  Download Modul
  Directory
Seputar Youth
YOUTH YUSUF GENERATION


Photobucket
 



HalLo guys ...
Tau kah k`mu kLo Lawatan Tuhan semakin dahsyat dan nyata  ditahun ini.
Dan tidak sedikit pula para Hamba-Hamba Tuhan bernubuat kalau dimasa ini anak-anak muda akan dipakai dengan sangat luar biasa baik itu didalam study, pekerjaan, maupun pelayanan
Oleh sebab itu jangn sia-siakan masa mudamu dengan hal yang tidak berguna, tapi lakukanlah yang terbaik buat Dia. Percaya masa depanmu tidak akan pernah sia-sia




Photobucket
Bagi yang mau ngeliat Photo anak-anak Youth
Click disini


 

Teman-teman yang sedang online....

RICKY ALEXANDER
 
EVELINE GUSTINA
 
ELFRIDA
   

GRACE
   
Andreas
   





Pacaran Secara Kristen

Pacaran bagi orang Kristen ditandai dengan:

1. Proses Peralihan dari “Subjective Love” ke “Objective Love.”

Subjective love” sebenarnya tidak berbeda daripada manipulative love yaitu “kasih dan pemberian yang diberikan untuk memanipulir orang yang menerima”. Pemberian yang dipaksakan sesuai dengan kemauan dan tugas dari si pemberi dan tidak memperhitungkan akan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh si penerima. Sesuai dengan “sinful nature”nya setiap anak kecil telah belajar mengembangkan “subjective love”. Dan “subjective love” ini tidak dapat menjadi dasar pernikahan. Pacaran adalah saat yang tepat untuk mematikan sinful nature tsb, dan mengubah kecenderungan “subjective love” menjadi “objective love”. Yaitu memberi sesuai dengan apa yang baik yang betul-betul dibutuhkan si penerima.

2. Proses Peralihan dari “Envious Love” ke “Jealous Love.”

“Envious” sering diterjemahkan sama dengan “jealous” yaitu cemburu. Padahal “envious” mempunyai pengertian yang berbeda. “Envious” adalah kecemburuan yang negatif yang ingin mengambil dan merebut apa yang tidak menjadi haknya. Sedangkan “jealous” adalah kecemburuan yang positif yang menuntut apa yang memang menjadi hak dan miliknya. Tidak heran, kalau Alkitab sering menyaksikan Allah sebagai Allah yang “jealous”, yang cemburu misal: 20:5). Israel milik-Nya umat tebusan-Nya. Kalau Israel menyembah berhala atau lebih mempercayai bangsa-bangsa kafir sebagai pelindungnya, Allah cemburu dan akan merebut Israel kembali kepada-Nya. Begitu pula dengan pergaulan pemuda-pemudi. Pacaran muda-mudi Kristen harus ditandai dengan “jealous love”. Mereka tidak boleh menuntut “sesuatu” yang bukan atau belum menjadi haknya (seperti: hubungan seksuil, wewenang mengatur kehidupannya, dsb). Tetapi mereka harus menuntut apa yang memang menjadi haknya, seperti kesempatan untuk dialog, pelayanan ibadah pada Allah dalam Tuhan Yesus, dsb.

3. Proses Peralihan dari “Romantic Love” ke “Real Love.”

Romantic love” adalah kasih yang tidak realistis, kasih dalam alam mimpi yang didasarkan pada pengertian yang keliru bahwa “kehidupan ini manis semata-mata”. Muda-mudi yang berpacaran biasanya terjerat pada “romantic love”. Mereka semata-mata menikmati hidup sepuas-puasnya tanpa coba mempertanyakan realitanya, misal: - apakah kata-kata dan janji-janjinya dapat dipercaya? - apakah dia memang orang yang begitu sabar, “caring”, penuh tanggung jawab seperti yang selama ini ditampilkan? - apakah realita hidup akan seperti ini terus penuh cumbu-rayu, rekreasi, jalan-jalan, cari hiburan)? Pacaran adalah persiapan pernikahan, oleh karena itu pacaran Kristen tidak mengenal “dimabuk cinta”. Pacaran Kristen boleh dinikmati tetapi harus berpegang pada hal-hal yang realistis.

4. Proses Peralihan dari “Activity Center” ke “Dialog Center.”

Pacaran dari orang-orang non-Kristen hampir selalu “activity-center”. Isi dan pusat dari pacaran tidak lain daripada aktivitas(nonton, jalan-jalan, duduk berdampingan, cari tempat ekreasi,dsb.), sehingga pacaran 10 tahun pun tetap merupakan 2 pribadi yang saling tidak mengenal. Sedangkan pacaran orang-orang Kristen berbeda. Sekali lagi orang-orang Kristen juga boleh berekreasi dsb, tetapi “center”nya (isi dan pusatnya) bukan pada rekreasi itu sendiri, tapi pada dialog yaitu interaksi antara dua pribadi secara utuh (Martin Buber, “I and Thou”, by Walter Kauffmann, Charles Scribner’s Sons, NY: 1970), sehingga hasilnya suatu pengenalan yang benar dan mendalam. 5. Proses Peralihan dari “Sexual Oriented” ke “Personal Oriented.” Pacaran orang Kristen bukanlah saat untuk melatih dan melampiaskan kebutuhan seksuil. Orientasi dari kedua insan tsb, bukanlah pada hal-hal seksuil, tapi sekali lagi (seperti telah disebutkan dalam no. 4) pada pengenalan pribadi yang mendalam. Jadi, masa pacaran tidak lain daripada masa persiapan pernikahan. Oleh karena itu pengenalan pribadi yang mendalam adalah “keharusan”. Melalui dialog, kita akan mengenal beberapa hal yang sangat primer sebagai dasar pertimbangan apakah pacaran akan diteruskan atau putus sampai disini. Beberapa hal yang primer tsb, antara lain:

a. Imannya. Apakah sebagai orang Kristen dia betul-betul sudah dilahirkan kembali (Yoh 3:3), mempunyai rasa takut akan Tuhan (Amsal 1:7) lebih daripada ketakutannya pada manusia, sehingga di tempat-tempat yang tersembunyi dari mata manusia sekalipun ia tetap takut berbuat dosa. Apakah ia mempunyai kehausan akan kebenaran Allah dan menjunjung tinggi hal-hal rohani?

b. Kematangan Pribadinya. Apakah ia dapat menyelesaikan konflik-konflik dalam hidupnya dengan cara yang baik? Dapat bergaul dan menghormati orang-orang tua? Apakah ia menghargai pendapat orang lain?

c. Temperamennya. Apakah ia dapat menerima dan memberi kasih secara sehat? Dapat menempatkan diri dalam lingkungan yang baru bahkan sanggup membina komunikasi dengan mereka? Apakah emosinya cukup stabil?

d. Tanggung-jawabnya. Apakah dia secara konsisten dapat menunjukkan tanggung-jawabnya, baik dalam studi, pekerjaan, uang, seks, dsb.? Kegagalan dialog akan menutup kemungkinan mengenali hal-hal yang primer di atas. Dan pacaran 10 tahun sekalipun belum mempersiapkan mereka memasuki phase pernikahan. Kegagalan dalam dialog biasanya ditandai dengan pemikiran-pemikiran:

1. Saya takut bertengkar dengan dia, takut menanyakan hal-hal yang dia tidak sukai.
2. Setiap kali bertemu kami selalu mencari acara keluar … atau kami ingin selalu bercumbuan saja.
3. Saya rasa “dia akan meninggalkan saya” kalau saya menuntut kebenaran yang saya yakini. Saya takut ditinggalkan.
4. Saya tidak keberatan atas kebiasaannya, wataknya bahkan jalan pikirannya asalkan dia tetap mencintai saya, dsb.


Sumber: Judul Buku: Pastoral Konseling Penulis : Yakub B. Susabda Penerbit : Gandum Mas, Malang Halaman : 120 - 123



Kesaksian :
perjanjian_seorang_anak_dengan_tuhannya.zip/ semangat_yang_tak_terkalahkan.zip/ surga_atau_neraka.zip/ 86_tahun_aku_mengikutnya.zip/ aku_dulunya_hilang_tetapi_sekarang_ditemukan.zip/ aku_hanya_seorang_manusia_yang_lemah.zip/ ambil_dan_bacalah.zip/ anak_kecil_pemain_drum.zip/ apakah_allah_nyata.zip/ arti_penderitaan.zip/ beritahukan_kepada_dunia_untuk_saya.zip/ biarlah_terang_itu_datang.zip/ dapatkah_kita_mengubah_diri_kita_sendiri.zip/ di_saat_semuanya_menjadi_tidak_berarti.zip/ diculik_di_manila.zip ditawan_oleh_pengharapan.zip/ doa_menyelamatkan_dua_pilot.zip/ gadis_korban_bom_napalm_menemukan_pengampunan.zip/ hidup_dalam_penyerahan.zip/ hidup_yang_bergema.zip/ hukum_emas_di_dalam_dunia_bisnis.zip/ iman_dan_kekhawatiran.zip/ jalan_raya_kekudusan.zip/ kepercayaanku_pada_yesus.zip/ kristen_daun_atau_kristen_akar.zip/ kuasa_kasih.zip/ matahari_dan_pertumbuhan_kita.zip/ menyelesaikan_apa_yang_dimulai.zip/ pemberian_spesial_dari_tuhan.zip/ pengabar_injil_kepada_suku_kanibal.zip/ pengakuan_seorang_ateis.zip/ pengalaman_misi_di_vanuatu.zip/ pengorbanan_yang_langka.zip/ pergilah_aku_akan_menyertaimu.zip/ perjanjian_seorang_anak_dengan_tuhannya.zip/ puasa_dari_mengkritik.zip/ semangat_yang_tak_terkalahkan.zip/ setan_asing_menjadi_wanita_kue.zip/ sinar_terang_di_afrika.zip/ surga_atau_neraka.zip/ the_beginning.zip/ the_journey.zip/ tidak_akan_saya_lupakan.zip/ yesus_atau_mama.zip/



NB:
Buat teman-teman yang ingin memberikan kesaksiannya kalian boleh mengirimnya ke gbiseiwampu@gmail.com


 




HUMOR

Pekerjaan Ayah

Seorang guru Sekolah minggu sedang berkenalan dengan murid-murid barunya.
"David apakah pekerjaan ayahmu?"
"Apa saja yang disuruh ibu" 


Ciri-ciri gereja yang diimpikan jemaat

* Persembahan diikuti pembagian softdrink dan snack
* Kursi gereja yang bisa direbahkan dengan bantal yang empuk
* Tidak ada khotbah yang menyinggung pribadi
* Lebih sedikit komitmen
* hanya menyanyikan lagu-lagu gembira
* Dapat memilih hanya 8 dari 10 Perintah Allah
* Khotbah dijamin hanya 30 menit saja
* Tidak diharuskan membawa Alkitab

Clock  
   
Kebaktian Sepekan  
  Ibadah Raya I Minggu 07.00 Ibadah Raya II Minggu 10.00 Ibadah Kaum Ibu Jumat 15.30 Ibadah Kaum Bapa Sabtu 19.00 Ibadah Youth Sabtu 19.00  
Search Engine  
 
 
Informasi Youth  
  Buat temen-temen Youth yang rindu bergabung dalam pelayanan youth dibidang music, penerima tamu, pendoa, multimedia dll.. Silahkan menghubungi Sdr Lisber Nababan atau Eveline Gustina.


Jadikan waktumu dimasa muda ini menjadi lebih bermanfaat dan berarti didalam Tuhan..

 
Photo Youth  
   
Today, there have been 11 visitors (30 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free